Jumat, 03 Mei 2013

TAK PERLU MENJADI SPIDERMAN UNTUK MENJADI PAHLAWAN

Nghhhhhff... Desahan nafasku saat ditanya apa cita-citaku.? Entah harus ku jawab apa lagi? Terkadang pertanyaan tersebut hanya ku balas dengan senyuman atau terkadang ku tanya balik cita-cita orang tersebut agar dapat mengalihkan pertanyaannya.  Dengan begitu kemungkinan besar  orang yang bertanya akan lupa karena asik menceritakan akan menjadi apa mereka di masa depan nanti.  Lumayan efektif juga cara yang kupakai ini. Seandainya mereka menanyakan lagi apa cita-citaku, tetap ku balas dengan senyuman. Tapi jika mereka tetap memaksa itulah tiba saatnya aku menjawab. CITA-CITAKU ADALAH.....  sengaja kupotong kalimatku agar membuat kesan yang dramatis sekaligus membuat yang mendengarkan penasaran.  Apa? Serentak tanya mereka dengan nada bicara tidak sabar. Entah itu rasa penasaran atau rasa kesal karena gaya yang ku lakukan seolah tampak seperti film sinetron yang ingin bersambung dan dilanjutkan dua tahun yang akan datang. Tak ingin membuat penggemar kecewa, kuputuskan untuk melanjutkan kalimat yang terputus tadi. CITA-CITAKU ADALAH MENJADI SPIDERMAN. Suasana yang ramai gaduh berubah sepi sejenak, bahkan jangkrik pun terdiam saat aku memberitahu cita-citaku.  Tak lama kemudian suasana sepi tersebut berubah menjadi ramai gaduh lagi diisi dengan tawa mereka yang lepas. Mereka pikir aku bercanda. Jika kalian para pembaca berpikir seperti itu juga lebih baik ku sudahi ceritaku cukup sampai disini. Tidak, aku hanya bercanda. Penulis akan tetap kulanjutkan diparagraf berikutnya. Harap disimak baik-baik dan menikmati.
Namaku Fadlilah santoso, mereka biasa memanggilku fadil. Mereka berkata kepadaku sangat mustahil menjadi Spiderman di dunia nyata seperti ini, sebab kalian pun tahu itu hanya terjadi di film. Orang yang tergigit laba-laba lalu mempunyai kekuatan super dan bisa mengeluarkan jaring untuk berayun kesana-kesini untuk menolong orang  di antara gedung tinggi pencakar langit serta bisa menempel  ditembok. Itu adalah hal yang sangat luar biasa namun mustahil. Bahkan sebagian dari mereka menganggapku sangat konyol. Ya, wajar juga kalau mereka menganggapku seperti itu, secara  umurku saja sudah 21 tahun. Sudah tak pantas lagi punya cita-cita kekanak-kanakan seperti itu. Tapi, pernahkah kalian tahu? Beratus-ratus tahun lalu banyak orang yang tidak percaya bahwa terbang di udara adalah hal yang mustahil. Namun sekarang dibuktikan dengan adanya pesawat orang dapat terbang diudara. Ratusan tahun lalu, banyak pula yang tidak percaya bahwa atmosfer dapat di tembus dan bulan dapat dijajaki. Sekarang terbukti  dengan adanya apolo atau pesawat luar angkasa bulan dapat disinggahi, dan kita tahu betapa luasnya alam semesta ciptaan Allah SWT ini. Hal yang mustahil pun bisa terjadi di dunia in. Itu semua membuat saya sadar akan suatu hal bahwa cita-cita yang saya miliki lebih mustahil dari pada terbang di udara maupun berjalan dibulan. Sungguh kenyataan yang ironi. Kreeeekktaak....(suara hati penulis yang patah).
Namun itu semua tidak membuat saya berhenti berjuang menjalani hidup. Ada beberapa kata-kata motivasi dalam hidup saya. Itu semua saya dapat pada saat saya sekolah. Dimulai dari guru TK, beliau bernama Ibu Tuti, dan Ibu Ana, ibu Ana berpesan agar aku jadi anak yang sholeh dan Ibu Tuti berpesan agar aku tidak cengeng lagi. Mereka mengajar di TK AL-Kashaf tempatku sekolah TK dulu. Kemudian Guru di masa SD memberi pesan kepada ku agar aku menjadi anak yang mandiri, aku memanggilnya Ibu zubaedah. Beliau mengajar di SDN Jatimulya tempatku mengenyam masa pendidikan SD dahulu. Guruku di masa SMP berkata kepadaku dan teman-teman sekelas,  “jadliah orang yang baik dan berbuat kebenaran di dunia selama kau hidup, maka kesuksesan akan selalu menyertaimu”. Aku memanggilnya Ibu Kasyati. Beliau mempunyi cita-cita yang sangat mulia, yaitu menjadi orang yang baik. Beliau mengajar Bahasa Inggris di SMPN 2 Tambun Selatan tempat sekolahku. Dan ada juga Guruku di masa SMA yang menjadi inspirasiku hingga saat ini, beliau berkata kepadaku dan teman-teman sekelas,” jadikan suasana indah dengan hadirnya dirimu, agar mereka tersenyum bahagia berada di dekatmu”. Pak Nauval aku memanggilnya, beliau juga punya cita-cita yang sangat mulia yaitu membuat orang tersenyum bahagia jika di dekatnya. Beliau menjadi Guru Rohani Islam di SMA Pusaka Nusantara 2 Bekasi tempatku sekolah.  Itulah yang membuatku tetap semangat menjalani hidup hingga saat ini. Sekarang aku sudah berada di masa kuliah.
Aku dilahirkan dengan banyak bakat, namun hanya beberapa yang sangat kusukaidan ku kuasai, yaitu bermain catur. Bisa dibilang bermain catur adalah hobiku.  Ayahku yang mewarisi kelebihan tersebut.  Aku tinggal dengan keluarga kecil yang bahagia bersama Ayahanda dan Ibunda. Mereka sangat menyayangiku, aku sangat tahu itu karena aku dapat merasakan kasih sayangnya yang sangat luar biasa. Kami tinggal dengan hidup sederhana dan berkecukupan. Dan yang lebih penting kami mensyukuri apa yang diberikan Allah SWT untuk kami.  Aku punya saudara perempuan, meskipun sikapnya agak sensitive dan pendiam namun dia punya rasa patrotisme yang sangat besar untuk membela keluarga kami.
Selain Guru-Guruku peran kedua orang tuaku sangat menginspirasi dan memotivasi hidup disetiap nafasku. Mereka mengajarkan tanggung jawab atas segala yang aku lakukan dan rasa bersyukur atas apa yang aku miliki. Mereka yang membimbingku agar selalu tetap berada dijalan yang benar. Mereka yang selalu ada kapanpun untukku. Ayahku mengajarkan ku agar tetap berani berkata jujur, orang yang berkata jujur akan memperoleh keberhasilan dan tidak akan gagal. Contoh, orang jahatpun butuh orang yang jujur untuk menjaga hartanya. Oleh sebab itu beranilah berkata jujur walau itu menyakitkan. Ibuku mengajarkan kesabaran kepadaku dalam menghadapi masalah.  Bersabarlah dan berdoa, karena sebesar-besarnya masalah lebih besar Allah SWT. Atas izin-Nya masalahpun akan mudah diselesaikan.
Peran kedua orangtua dan guru-guruku menyimpulkan sebuah bekal hidup. Untuk menjalani hidup sebagai seorang pahawan, harus mempunyai jiwa yang tegar dan tidak boleh cengeng, harus bersikap mandiri, menjadi orang yang baik dan selalu berbuat kebenaran, berguna untuk semua orang, berkata jujur, dan sabar. Itu semua membuatku sadar akan satu hal bahwa “TAK PERLU MENJADI SPIDERMAN UNTUK MENJADI PAHLAWAN”. Itulah semboyan hidupku yang hingga kini masih ku terapkan untuk tetap bertahan hidup meskipun bukan sebagai seorang spiderman.
Dalam hidupku selama 20 tahun, pertama kalinya aku menaruh perasaan pada seorang perempuan pada masa sekolah SMA. Bisa dibilang masa SMA adalah masa yang indah. Meskipun banyak masa yang indah lainnya. Namun masa SMA ini terasa spesial karena aku baru pertama kalinya berpacaran. Semenjak TK, SD, dan SMP aku belum begitu mengerti apa itu pacaran. Dari masa TK sampai dengan SMP, aku masih disibukan dengan bermain kelereng, layang-layang, film kartun, petak umpet dan permainan seru lainnya yang sehingga membuat aku tidak berminat untuk pacaran. Seiring perubahan waktu hal-hal seperti itu terasa jenuh. Sampai akhirnya tiba aku di masa SMA dimana aku beranjak puber  hingga akhirnya bertemu dengan sesosok bidadari.  Bidadari tersebut biasa melengkapi kekosongan yang ada di diriku walaupun diantara kami banyak perbedaan. Namun kami saling menghargai keputusan kami untuk tetap saling menyayangi.  Cerita indah ini mungkin yang menjadi penutup cerita ini. Singkat memang, karena aku masih terobsesi sebagai spiderman sebagian identitas diriku masih harus tetap dirahasiakan.
terimakasih telah membaca.



                       



Sastro