Senin, 14 November 2011

MAKALAH

fadlilah santoso

selasa, 15 November 2011
MAKALAH


TUGAS MATA KULIAH SOFT SKILL

MAKALAH
MANAJEMEN PROYEK & MANAJEMEN RISIKO
( PROJECT COST MANAJEMEN & PROJECT QUALITY MANAJEMEN )








Disusun Oleh :
1. Aab Abrory ( 29110208 )
2. Anggraini ( 20110847 )
3. Fauzi Arizal ( 22110651 )
4. Fadlilah Santoso ( 22110489 )
5. Ika Retnaningsih ( 23110406 )
6. Juwi Kuswanda ( 23110821 )
7. Syafitrah Priyo H ( 26110771 )

KELOMPOK 4

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011




Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Makalah yang kami buat ini berisi tentang bagian – bagian dari manajemen proyek dan risiko yaitu mengenai project cost manajement ( manajemen biaya ) dan project quality manajement ( manajemen kualitas ).
Kami menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta berperan dalam proses penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Dan semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dalam memahami tentang bagian dari manajemen proyek dan risiko. Amin


Bekasi, 11 november 2011


Penyusun,






DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I. Project Cost Manajemen

I. 1 Pengertian Cost dan Project Cost Manajemen 1
I. 2 Pentingnya Project Cost Manajemen 1
I. 3 Tahapan Biaya Manajemen Proyek 2
I. 4 Masalah – Masalah dengan Estimasi Biaya IT 3
I. 5 Cost Estimation Tools & Techniques 3
I. 6 Constructive Cost Model ( COCOMO ) 4
I. 7 Cost Control 4
I. 8 Earned Value Management (EVM) 4
I. 9 Tipe – Tipe Estimasi Biaya 6
I. 10 Klasifikasi Biaya Untuk Prediksi Prilaku Biaya 7
I. 11 Klasifikasi Biaya Untuk Pengambilan Keputusan 8

BAB II. Project Quality Management

II. 1 Pengertian Kualitas 9
II. 2 Pengertian Manajemen Kualitas 9
II. 3 Manajemen Kualitas Proyek 10
II. 4 Continuous Quality Management 10
II. 5 Proses Manajemen Model 10
II. 6 Syarat Penggunaan dalam Quality Manajemen 11
II. 7 Quality Assurance 12
II. 8 Total Quality Manajemen 12
II. 9 Sistem manajemen Kualitas 15
II. 10 Deskriptif / preskriptif 16
II. 11 Definisi Sistem 17
II. 12 Penilaian Terhadap Sistem 20
II. 13 Teknologi Konstruksi 21
II. 14 Pentingnya Sistem Manajemen Kualitas 22




BAB I
PROJECT COST MANAJEMENT

Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi beberapa fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan, pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
Dimulai dengan memperkirakan, alat vital di Project Cost Manajement, data historis aktual digunakan untuk merencanakan secara akurat semua aspek proyek. Karena proyek akan terus berlanjut, kontrol pekerjaan menggunakan data dari estimasi dengan informasi yang dilaporkan dari lapangan untuk mengukur biaya dan produksi dalam proyek. Dari inisiasi proyek sampai selesai, proyek manajemen biaya memiliki tujuan untuk menyederhanakan dan murahnya pengalaman proyek.

I.1 PENGERTIAN COST DAN PROJECT COST MANAJEMEN

Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya. Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb

Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.

I.2 PENTINGNYA PROJECT COST MANAJEMEN

Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek.


I.3 TAHAPAN BIAYA MANAJEMEN PROYEK

Terdapat 3 tahapan dalam biaya manajemen proyek yaitu:
Cost estimating: membuat sebuah estimasi dari biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek
Cost budgeting: mengalokasikan semua estimasi biaya tersebut pada tiap paket kerja untuk membuat sebuah baseline, agar dapat diukur kinerjanya
Cost control: mengendalikan perubahan dana proyek






I.4 MASALAH – MASALAH DENGAN ESTIMASI BIAYA IT

Membuat estimasi untuk proyek perangkat lunak yang besar merupakan pekerjaan yang cukup besar, mengingat bahwa estimasi biaya dilakukan pada berbagai level proyek
Banyak orang melakukan estimasi dengan sedikit pengalaman akan pekerjaan yang berkaitan. Solusinya adalah cobalah untuk melakukan berbagai pelatihan dan mentoring
Setiap orang memiliki bias masing-masing akan estimasi. Solusinya berikan pertanyaan-pertanyaan kritis yang meyakinkan bahwa estimasi tidak bias.
Manajemen menginginkan sejumlah tawaran,bukan estimasi sebenarnya. Manajer Proyek harus bisa bernegosiasi dengan sponsor proyek agar dapat membuat estimasi biaya yang realistis

I.5 COST ESTIMATION TOOLS & TECHNIQUES

Analogous Estimates ( Top Down Estimates)
Mengestimasi biaya proyek berdasarkan biaya aktual dari proyek sebelumnya yang dianggap “mirip” dengan proyek yang akan dikerjakan
Bottom Up Estimates
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek
Parametric Modeling
Estimasi biaya proyek dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model matematika.
Contoh : Model Aircraft Cost

I.6 CONSTRUCTIVE COST MODEL ( COCOMO )

Salah satu model parameter yang terkenal dibuat oleh Barry Boehm
Digunakan untuk mengestimasi biaya pembuatan perangkat lunak berdasarkan jumlah baris kode (source lines of code/SLOC)atau function points.
COCOMO II, model terkomputerisasi yang sudah tersedia di Web

I.7 COST CONTROL

Adalah suatu Proses dalam pengendalian biaya termasuk dalam;
monitoring kinerja pembiayaan
meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam baseline biaya yang direvisi
memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya pula\
I.8 EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM )

EVM adalah alat untuk mengukur kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup, waktu dan data biaya. Untuk menggunakan EVM harus dibuat terlebih dahulu baseline (original plan plus approved changes). Dengan baseline dapat dievaluasi apakah proyek berjalan dengan baik atau tidak. Secara periodik informasi aktual mengenai kinerja proyek harus diperbaharui sehingga pemanfaatan EVM dapat optimal.

ISTILAH – ISTILAH DALAM EVM
Planned Value (PV) adalah rencana porsi total estimasi biaya yang sudah disetujui untuk dikeluarkan pada sebuah aktivitas selama perioda tertentu
Actual Cost (AC) adalah biaya total langsung maupun tidak langsung yang digunakan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan sesuai aktivitasnya selama perioda tertentu
Earned Value (EV) adalah estimasi nilai (value) pekerjaan fisik yang sebenarnya telah selesai, berdasarkan rate of performance ( RP), yaitu perbandingan pekerjaan yang selesai terhadap pekerjaan yang rencananya diselesaikan dalam waktu tertentu
Cost Variance ( CV), variabel yang menunjukkan apakah kinerja biaya sudah melebihi atau masih kurang dari biaya yang sudah direncanakan
Schedule Variance ( SV), variabel yang menunjukkan apakah jadwal yang lebih lama/lebih lambat dari yang direncanakan
Cost Performance Index ( CPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimasi biaya pada saat proyek selesai berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu
Schedule Performance Index ( SPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimase waktu selesainya proyek, berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu
MAKNA ANGKA DALAM EVM
Angka negatif untuk CV dan SV mengindikasikan masalah dalam kinerja proyek. Biaya proyek berarti sudah melebihi dari yang direncanakan atau waktu yang digunakan sudah lebih panjang daripada yang direncanakan
CPI dan SPI < 100% juga menunjukkan adanya masalah dalam kinerja proyek


I.9 TIPE – TIPE ESTIMASI BIAYA


Tipe Estimasi

Kapan Dilakukan

Mengapa Dilakukan

Akurasi
ROM (Rough of Magnitude)

3-5 tahun sebelum proyek dikerjakan

Untuk memberikan estimasi biaya dalam rangka seleksi proyek

-25% -- +75%
Budgetary

1-2 tahun sebelum proyek dilakukan

Untuk mengestimasi budget organisasi

-10% -- +25%
Definitive

0-1 tahun sebelum proyek dilakukan

Untuk mengestimasi biaya detail sebuah proyek

-5 % -- +10%




I.10 KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PREDIKSI PRILAKU BIAYA
Prilaku biaya adalah bagaimana sebuah biaya akan bereaksi atau merespon perubahan yang terjadi dalam aktifitas perusahaan. Jika tingkat kegiatan naik atau turun, maka sebuah biaya dapat mengalami kenaikan atau penurunan baik secara proporsional maupun tidak, bisa pula biaya tersebut tidak berubah.
Berdasarkan prilakunya, biaya diklasifikasikan menjadi:
· Biaya variabel
· Biaya Tetap
· Biaya Campuran ( Mixed )

Biaya variabel, merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah berbanding lurus dengan perubahan volume/aktifitas, tetapi besarnya perunitnya tetap.
Contohnya :
· Biaya bahan baku
· Biaya Tenaga Kerja
· Bahan Pembungkus


Biaya Tetap, merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume/aktivitas yang relevan,tetapi besaran perunitnya berubah berbanding terballik dengan jumlah volume / aktivitas.

Contohnya :
· Penyusutan / sewa gedung kantor, pabrik
· Gaji Direksi
· Biaya Pelatihan Karyawan




Biaya Campuran, merupakan biaya campuran yang mengandung unsur biaya variabel dan biaya tetap. Biaya campuran berfluktuasi namun tidak proporsional dalam merespon perubahan kegiatan/aktifitas. Sering juga disebut sebagai biaya semi variabel.
Contohnya :
· Biaya Listrik, Telepon
· Gaji Supervisor
· Biaya Pengiriman

I.11 KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk kepentingan pengambilan keputusan pengambilan bisnis, biaya diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
· Biaya diferensial ( diferential cost )
· Biaya kesempatan ( oportinity cost )
· Biaya masa lalu ( sunk cost )

Biaya kesempatan ( oportinity cost ) adalah suatu manfaat potensial yang hilang ketika sebuah alternatif dipilih.

Biaya masa lalu ( sunk cost ) merupakan suatu biaya yang sudah terjadi dimasa lalu dan tidak dapat diubah pada saat ini maupun masa datang. Karena biaya ini tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang maupun keputusan yang akan datang. Dengan demikian biaya ini dapat dan seharusnya diabaikan ketika melakukan analisis tindakan untuk masa yang akan datang.



BAB II
PROJECT QUALITY MANAGEMENT

II. 1 PENGERTIAN KUALITAS
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.
Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.

II. 2 PENGERTIAN MANAJEMEN KUALITAS
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :


· Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.
· Proses management proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.

II. 3 MANAJEMEN KUALITAS PROYEK
Pada bagian ini di fokuskan pada proses dari management proyek. Ada 2 model atau teknik yang telah sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan konstruksi dalam meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara lain : Continuous Quality Model dan Process Quality Management Model.

II. 4 CONTINUOUS QUALITY MANAGEMENT
Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industrisasi yang cepat.

II. 5 PROSES MANAJEMEN MODEL
Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis . Ini membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskan mengadakan suatau analisis yang terhadap langkah langkah dan proses dalam meningkatkan dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Penggunaan kualitas dalam proyek konstruksi
Management kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang umum di gunakan untuk mendapatkan suatu kualitas yang diinginkan. Dan kualitas suatu proyek adalah masalah yang khusus yang mana wajib memerlukan penafsiran yang khusus pula.
Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :
· Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien
· Kualitas dari proses disain
· Kualitas Material dan komponen
· Kualitas dari kumpulan proyek
· Kualitas dari kegiatan management proyek
· Management proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek

II. 6 SYARAT PENGGUNAAN DALAM QUALITY MANAJEMEN
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam konteks konstruksi beberapa akan di jelaskan.
1. Inspeksi
Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa apakah standard spesifikasi udah di capai.
2. Quality control
Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi

penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.

II. 7 QUALITY ASSURANCE
Pemastian Mutu (Quality Assurance) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan. Aktivitasnya mencakup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal termasuk merumuskan kebutuhan pelanggan. Maksud dari Quality assurance ini adalah mengidentifikasi kemajuan dari kualitas. Quality assurance mengevaluasi cost dari proyek secara keseluruhan secara teratur untuk menetapkan anggaran yang keluar relevan dan sesuai dengan standard kualitas.

II. 8 TOTAL QUALITY MANAGEMENT ( MANAJEMEN TERPADU )
Pada tahun-tahun sekarang sangat sangat penting meningkatkan kualitas dari sebuah produk yang di hasilkan . Tekanan ini banyak datang dari perusahaan -perusahaan besar internasional seperti perusahaan mobil dan computer. Persaingan antar perusahaan tersebut lebih memaksa mereka untuk lebih lagi meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan, agar mendapat kepercayaan dari pasar..
5( lima ) pilar dalam Total quality management
Semua sistem manajemen yang menjunjung tinggi kemanusiaan di perlukan untuk menyatukan prinsip prinsip Total quality management ke dalam setiap aspek organisasi. Bill Creech, salah seorang dari Tim manajemen impian tahun 90-an di Amerika, telah lama menggunakan lima pilar sebagai suatu cara untuk memberikan


gambaran akan perlunya dasar yang luas bagi TQM . Menurut Bill Creech ,Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. setiap pilar tergantung pada pilar yang lainnya , dan kalau salah satu lemah sendirinya yang lain akan lemah.
Penerapan TQM dalam Organisasi
Didalam 5 pilar manajemen kualitas terpadu , organisasi merupakan pilar di tengah. Cara kita berorganisasi jelas mempengaruhi semua unsur dan kegiatan yang lain. Organisasi adalah kerangka kerja yang diandalkan oleh seluruh sistem manajemen untuk mendapatkan hasil kerja yang efisien. Untuk alasan tersebut organisasi lebih dari sesuatu dalam menentukan kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem. Pengalaman menunjukan bahwa beberapa struktur organisasi hanya cocok untuk sistem sentralisasi,
sedangkan yang lain hanya cocok untuk sistem desentralisasi. Penetapan sentralisme pada input dan ketergantungan pada peraturan yang berlebihan menekan semangat manusia . Perlakuan yang kasar terhadap factor sistem manusia memuat orang merasa terasing dan juga bisa memadamkan motivasi kita. Sebaliknya struktur desentralisasi mempermudah pemimpin dan membebaskan kreatifitas. Sebenarnya. Pertanyaaan kuncinya adalah organisasi mengembangkan atau meredam semangat manusia. Oleh karena itu bagaimana kita memilih organisasi yang dapat melambungkan dan organisasi yang dapat memjatuhkan kita. Berkenaan dengan hal itu , memikirkan struktur sebuah organisasidalam arti vertical merupakan hal yang tradisional. Seertisebuah pyramid dengan sebuah puncak, suatu
dasar, dengan berlapis lapis manajemen diantaranya. Tetapi ini dapat juga di pikirkan sebagai sebuah segitiga , yang terletak pada sebuah sisinya, ada bagian depan dan belakang. Semakin tinggi rasio gigi ke ekor dari organisasi itu. Tak perlu di pertanyakan

lagi, semakin sengitnya persaingan dalam era globaliasi, semakin banyak gigi yang diperlukan. Karyawan di bagian depan, di ujung tombak yang langsung berhadapan dengan pelanggan dan pesaing.
Kebanyakan dalam bisnis Amerika menyebut karyawan sebagai Frontline
(garis depan), tetapi itu hanya berupa pemikiran depan ke belakang. Dalam analisis akhir, peran dimenangkan dengan apa yang terjadi di depan .Hasil akhir dari persaingan ekonomi antar organisasi dan antar negara ditentukan dengan cara yang tepat sama. Hasil akhirnya tergantung pada pelaksana ujung tombak. Oleh karena itu pemikiran konseptual mengenai organisasi harus dimulai dari bawah (di bagian depan) dan di lanjutkan dari situ, dengan focus yang semakin terpusat pada cara membuat struktur tebaik bagi organisasi dan mengatur agar baggian garis depan menjadi kompeten, kreatif, dan memberikan komitmennya sebagai prasyarat untuk sukses.
Perubahan sekarang sudah menyebar ke mana mana dan proses mutu diucapkan oleh banyak orang. Tetapi hanya sedikit terjadi perubahan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan perusahaan sedang memandang proses yang terjadi bukan merupakan perpanjangan dari permintaaan mereka dari seluruh organisasi. Ini merupakan penghapusan yang serius karena di situklah kerusakan paling menyedihkan akibat sentralisme. Struktur yang di hasilkan nya dan tergantung dalam rangka.
mendukung ajarannya adalah kebalikan dari cepat tanggap dan fleksibilitas. Dan hal itu membuat kuno dan tidak cocok dengan persaingan gerak cepat dari zaman globalisasi. Sementara beberapa praktisi.sentralisme yang penuh keyakinan mengaku mendukung perubahan , dalam kenyataanya perubahan tadi hanyalah tambal sulam pada suatu sistem yang pada dasarnya demikian rusak seingga kegunaan dari tambalan tadi demikian kecil.



II. 9 SISTEM MANAGEMENT KUALITAS
Pengertian Sistem
Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Berikut ini pengertian sistem yang di berikan oleh para ahli :
Buckley
Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. (A whole that functions as a whole by virtue of interdependence of its parts).
Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. Pengertian ini, mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing-masing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling mendukung.
B.S. Blanchard (1990)
Engineering System adalah aplikasi yang efektif dari usaha-usaha ilmu pengetahuan dan engineering dalam rangka mewujudkan kebutuhan operasional menjadi suatu sistem konfigurasi tertentu, melalui proses yang saling terkait berupa definisi keperluan analisis fungsional, sintesis, optimasi, desain, tes, dan evaluasi.
Pemakaian sistem dapat di golongkan secara garis besar dalam 2 golongan pemakaian yaitu :
1. Menunjukan pada suatu bentuk fisik, sesuatu wujud benda, abstrak maupun konkrit termasuk juga konsepsi yang dikenal dengan deskriptif
2. Menunjukan suatu metode atau tata-cara yang dikenal dengan preskriptif
Sistem paling sering digunakan untuk menunjukan pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan.

II. 10 DESKRIPTIF / PRESKRIPTIF
Ini sebuah mobil. Ini sebuah mobil yg bisa memberi layanan transportasi ekonomis. Ini program investasi yang akan meningkatkan deviden. Ini perlengkapan keamanan yang akan mencegah kecelakaan contoh tersebut di atas menunjukan pada suatu wujud barang atau benda dalam pengertian deskriptif yang berlainan dengan benda yang dipergunakan dalam pengertian preskriptif yaitu sebagai suatu metode atau alat untuk mencapai sesuatu.
Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode ini dikenal dalam pengertian umum sebagai pendekatan sistem yang merupakan penerapan metode ilmiah dalam memecahkan suatu masalah. Ada banyak penyebab atas terjadinya sesuatu masalah. Jadi pendekatan sistem menyadari adanya kerumitan di dalam kebanyakan permasalahan. Misalnya dalam kasus suatu kecelakaan mobil kita tidak bisa menganggap terjadinya kecelakaan akibat mobil dijalankan ngebut. Apabila dikaji lebih cermat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kecelakaan mobil. Secara singkat dapat dikatakan bahwa banyak manfaat yang kita peroleh dengan mengambil kesimpulan atau keputusan secara sistematik ini.



II. 11 DEFINISI SISTEM
Adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tata cara melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan, mendayagunakan atau mengolah atau memberlakukan persayaratan produk, jadwal, bahan mentah, dan daya listrik yang diubah menjadi daya mekanik guna menghasilkan karya, produk dan informasi yang telah direncanakan atau ditetapkan pada saat para langganan memerlukannya.
Sistem Informasi Manajemen. Sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan alat perlengkapan pengolah data memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data (mengolah data dan bahan) untuk mengurangi ketidakpastian di dalam pembuatan keputusan dengan menghasilkan atau memberikan informasi bagi/kepada pimpinan pada saat pimpinan tersebut bisa mempergunakannya seefisien-efisiennya.
Sistem Organisasi Usaha. Sekumpulan orang mencari dan mengolah sumbersumber material dan informasi untuk mencapai berbagai macam tujuan bersama termasuk keuntungan ekonomi bagi perusahaan dengan menyelenggarakan pembelanjaan atau penganggaran, perancangan, memproduksi dan pemasaran. guna menghasilkan produk akhir dan berhasil memasarkannya sebanyak jumlah minimum tertentu per tahunnya.
Jika diperhatikan ketiga contoh di atas, maka nampak ada unsur difinisi yang selalu ada yaitu:
1. Sehimpunan Unsur
2. Tujuan Sistem
3. Wujud Hasil Kegiatan atau Proses Sistem dalam Kurun Waktu sistem konstruksi
Bagaimana dengan pengertian Sistem yang dikaitkan dengan Konstruksi, yang sering ditulis dengan sistem konstruksi. Sebenarnya kata konstruksi menurut Bahasa Indonesia lebih dekat dengan kata dari Bahasa Belanda “Konstruktie”, karena kata
Konstruksi yang dimaksudkan disini adalah wujud sesuatu bangunan. Sehingga kata Konstruksi haruslah berupa kata benda. Jadi Konstruksi disini bukanlah terjemahan langsung dari Bahasa Inggris yaitu dari kata “Construction”, yang berarti pembangunan. Sehingga “Construction System” menurut Bahasa Inggris lebih tepat diterjemahkan menjadi Sistem Pembangunan yang dekat dengan pengertian “Construction Management”. Jadi yang dimaksud dengan Sistem Konstruksi disini adalah sistem bangunan atau jenis-jenis bangunan atau dalam Bahasa Inggris sebenarnya lebih tepat disebut dengan “Structural System”.
Dengan menggunakan konsep di atas maka Sistem Konstruksi dapat diartikan sebagai sekelompok orang, seperangkat pedoman dan peraturan, fasilitas, alat perlengkapan pengolah data melakukan kegiatan atau bekerja untuk menghasilkan jumlah dan jenis konstruksi tertentu dengan mendayagunakan atau memberlakukan persyaratan teknis, sumber daya alam, sumber daya manusia guna menghasilkan hasil karya dan informasi yang telah direncanakan atau ditetapkan pada saat diperlukan. Selanjutnya, Sistem Konstruksi dalam hal ini juga mengandung artikan sebagai gabungan dan kerjasama dari semua unsur Konstruksi, sehingga membentuk satu kesatuan yang kompak dan terpadu menjadi suatu bangunan untuk suatu manfaat tertentu.
Dalam hal Konstruksi Bangunan Sipil, khususnya Konstruksi Jembatan, maka yang dimaksud dengan Sistem Konstruksi adalah suatu konstruksi yang disusun oleh atau terdiri dari sub-sistem yaitu: Bangunan Atas Jembatan, Bangunan bawah jembatan, dan dilengkapi dengan Bangunan Pelengkap Jembatan. Selanjutnya, kalau bahasan analisa kita turunkan satu level dibawahnya yaitu dengan merinci unsur sub-sistem Bangunan Atas Jembatan maka dapatlah kita uraikan lebih jauh bahwa Bangunan Atas tersebut tersusun dari Gelagar Utama, Diafragma, Lantai-Jembatan, Trotoar, Railing-Post, dan Hand-Railing. Memperhatikan uraian di atas dapatlah kita simpulkan bahwa setiap suatu sistem bisa kita uraikan dalam bentuk sub-sistem pada level dibawahnya. Dan secara umum suatu sistem dapat kita jabarkan dalam bentuk suatu hirarki dengan berbagai levelnya.
Marilah kita tinjau sistem dari sebuah Pohon, dimana setiap Pohon akan terdiri dari sub-sistem dibawahnya yaitu: Batang, Cabang, Ranting, Daun dan buah serta akar. Unsur-unsur pohon tersebut, saling bekerjasama, untuk memperoleh suatu manfaat tertentu, antara lain untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan reproduksi. Apabila salah satu atau lebih dari unsur sub-sistem tersebut tidak bekerja atau hilang maka gabungan dari unsur-unsur yang tidak lengkap tersebut tidak dapat kita katakan sebagai sebuah sistem.
Pada suatu sistem yang lebih kompleks misalnya Manusia, dapatlah kita lihat suatu hirarki sebagai berikut: Manusia secara utuh dan lengkap dapat kita sebut sebagai level-1. Selanjutnya sub-sistem yang langsung berada dibawahnya yaitu pada level-2, dapat kita uraikan menjadi Kepala, Tubuh dan Anggota Badan.
Selanjutnya apabila kita teliti lebih jauh pada level sub-sistem berikutnya yaitu pada level-3, maka Kepala dapat pula kita uraikan lebih jauh yaitu terdiri dari mata, telinga, mulut, hidung, dan wajah. Dan seterusnya pada level-4 dapat diuraikan lagi lebih lanjut yaitu untuk Telinga dapat dirinci lebih jauh menjadi: daun-telinga, lubang-telinga, saluran eustachius dan gendang-telinga.
Kalau kita melihat sistem tersebut dengan keterkaitannya kepada dukungan dari unit lain, maka pada tatanan yang mempunyai level sistem yang sama yaitu Teknologi Konstruksi, Keahlian Konstruksi, kelembagaan usaha konstruksi dan jasa Konstruksi, maka akan kita temui suatu kumpulan sistem yang disebut “BIDANG KONSTRUKSI”. Lebih jauh kalau kita melihat pada tatanan yang lebih tinggi yang dikenal dengan sebutan “Supra-Sistemnya”, maka akan kita temui suatu sistem yang cakupannya lebih luas dan lebih menyeluruh, misalnya suatu ruas jalan tertentu dapat kita sebut sebagai Supra-Sistem dari jembatan yang terletak pada ruas tersebut, selanjutnya ruas jalan tersebut dapat pula kita namakan dengan sub-sistem dari suatu sistem jaringan jalan yang lebih luas.

Selanjutnya sistem jaringan jalan ini, dapat pula kita sebut sebagai sub-sistem dari moda-transportasi darat, dimana moda transportasi darat ini dapat pula kita nyatakan menjadi sub-sistem dari sistem transportasi nasional yang mencakup seluruh moda transportasi yang ada yaitu transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara.

II. 12 PENILAIAN TERHADAP SISTEM
Suatu sistem dapat kita katakan optimum apabila semua unsur-unsur yang mendukung sistem tersebut juga mencapai nilai optimum, di atas telah kita bahas beberapa unsur yang mendukung terwujudnya suatu sistem yang optimum yaitu :
1. Teknologi Konstruksi
2. Keakhlian Konstruksi
3. Kelembagaan Konstruksi
4. Jasa Konstruksi
Selain keempat unsur utama tersebut di atas, maka ada beberapa unsur lainnya yang tidak kalah pentingnya untuk turut pula menjadi pertimbangan secara tersendiri disini, meskipun bahasan dari beberapa unsur tersebut dapat pula kita bahas secara implisit di dalam masing-masing unsur tersebut. Unsur-unsur penting lainnya tersebut adalah sebagai berikut:
1. efektif-Efisien
2. ekonomis
3. financial-viable
4. durability, kesesuaian dengan umur rencana
5. azas-Manfaat, keberpihakan kepada Publik

6. sistem Integrasi, terhadap sistem-sistem lain di lingkungannya
7. dan lainnya (lingkungan hidup, dlsb).
Keseluruhan unsur-unsur di atas haruslah menjadi pertimbangan untuk melakukan penilaian terhadap suatu sistem konstruksi, apakah sistem tersebut optimum atau tidak, yang menjadi masalah lebih lanjut adalah, pemberian bobot terhadap masing–masing unsur. Apakah akan kita beri bobot yang sama ataukah dengan
bobot yang berbeda, menurut common–sense seharusnya bobot untuk masingmasing unsur tersebut harusnya tidak sama, tergantung kepada tingkat kepentingan dari masing-masing unsur yang ditinjau, jadi sangat tergantung kepada tingkat Intervention–Policy yang kita tetapkan

II. 13 TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi). Berbeda kalau kita membahas tentang suatu produk-seni yang mana proses pembuatannya dilaksanakan secara intuitif jadi tidak secara rasional, sedemikian sehingga karya seni tersebut tidaklah dapat dikatagorikan sebagai suatu produk teknologi. Kalau bahasan wacana ini dikembangkan secara lebih jauh maka kata Teknologi ini biasanya mempunyai pasangan kata yang populer yaitu Science, jadi pasangan kata Science dan Teknologi. Sesungguhnya kata Science ini lebih dekat dengan jawaban kata “WHY”, selanjutnya kata Teknologi dilain pihak sangat dekat dengan pengertian kata jawaban dari “HOW”.
Kalau kita bandingkan penguasaan teknologi konstruksi baja dengan konstruksi beton secara umum dapat kita ketahui, bahwa berdasarkan pengalaman selama ini bahwa teknologi pembuatan konstruksi beton lebih banyak dikuasai oleh bangsa kita, apabila

dibandingkan dengan teknologi baja, hal ini dikarenakan bahwa semua unsur material pembuat beton banyak tersedia di Pulau Jawa, karena itu maka nilai rating konstruksi beton kita tetapkan dengan nilai 5, sedangkan untuk konstruksi baja kita tetapkan dengan nilai 3
Selanjutnya kalau kita berikan penilaian terhadap keahlian konstruksi, maka dapat kita ketahui dengan jelas bahwa banyaknya tenaga terampil dan tenaga ahli yang bergerak dibidang pembuatan konstruksi beton lebih banyak dan lebih mudah ditemukan bila dibandingkan dengan, tenaga terampil dan tenaga ahli dibidang konstruksi baja, jadi dapat kita simpulkan disini bahwa nilai rating untuk konstruksi beton pasti lebih tinggi bila dibandingkan dengan konstruksi baja, karena itu kita putuskan nilai untuk beton kita ambil 5 dan untuk konstruksi baja kita ambil nilai 3.

II. 14 PENTINGNYA SISTEM MANAJEMEN KUALITAS
Gelombang globalisasi ekonomi akibat AFTA, GATTS, APEC, WTO, dan lain sebagainya, telah menciptakan kancah kompetisi yang semakin bebas dan ketat. Proteksi yang sebelumnya menjadi benteng bagi produk barang dan jasa dalam negeri, akan hilang diterjang arus liberalisasi. Produk barang dan jasa luar negeri akan bebas masuk ke pasar domestik. Menghadapi situasi seperti ini, terdapat dua pilihan bagi para pelaku usaha jasa konstruksi dan jasa konsultansi yaitu masuk dalam arena kompetisi atau keluar arena kompetisi. Kedua keputusan tersebut memiliki konsekuensi yang sama beratnya. Memasuki arena kompetisi tanpa kekuatan dan strategic sama saja dengan bunuh diri. Keluar dari arena kompetisi tidak berarti luput dari hempasan gelombang globalisasi, malahan boleh jadi dampaknya lebih dahsyat dari pada ikut bertarung pada era kompetisi tersebut. Strategi kompetisi yang paling dapat diandalkan oleh pelaku usaha jasa konstruksi dan jasa konsultansi adalah “strategi kualitas”. Oleh karena itu, para pelaku usaha jasa konstruksi dan konsultansi harus terus berusaha untuk mengembangkan konsepsi dan teknologi kualitas, sejalan dengan kecenderungan globalisasi. Diantara alternatif pilihan yang ada, nampaknya sistem manajemen kualitas ISO9000 dan Total Quality Management (TQM) adalah pilihan yang tepat dan efektif bagi para pelaku usahajasa konstruksi dan konsultansi. TQM

mengembangkan konsep kualitas dari sudut pandang pengguna jasa konstruksi dan jasa konsultansi yang mengartikan kualitas adalah kesesuaian. Bila suatu konstruksi prasarana atau infrastruktur dibangun, dibiayai dan digunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna jasa (pemerintah dan masyarakat) sesuai dengan persyaratan , maka dapat di katakana berkualitas. Persyaratan yang dimaksudkan adalah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunaj asa. Oleh karena itu dalam konsep TQM, pengguna jasa bukan hanya diartikan sebagai pembeli bangunan, tetapi diartikan juga sebagai proses berikutnya dan pihak yang menentukan persyaratan. Usaha-usaha peningkatan dan pengendalian kualitas pada awalnya hanya dalam lingkup penyedia jasa dan pengguna jasa. Sehingga diperlukan pihak ketiga yang sifatnya independen. Kehadiran pihak ketiga ini dianggap lebih obyektif dan dapat diterima kedua belah pihak. Sehingga memunculkan lembaga akreditasi di beberapa negara dengan menggunakan produk standar seperti: ASTM, JIS, BS dan lain sebagainya. Untuk memberikan jaminan pada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan global (termasuk pelayanan jasa konstruksi/ konsultansi) bagi pihak pengguna jasa, diperlukan pihak ketiga yang independen dan dapat diterima semua pihak. Demikian sedikit kupasan mengenai hubungan globalisasi, jasa konstruksi, konsultansi dengan manajemen kualitas.




DAFTAR PUSTAKA
Internet
http://huangcorp.wordpress.com
http://wikipedia.org
http://google.com
Manajemen kualitas.pdf
http://www.scribd.com/doc/8960813/Manajemen-Kualitas-Dalam-an-Jasa
Project Quality Management.ppt

Jumat, 29 April 2011

Ketidak adilan hukum di indonesia

Supremasi hukum di Indonesia masih harus direformasi untuk menciptakan kepercayaan masyarakat dan dunia internasional terhadap sistem hukum Indonesia. Masih banyak kasus-kasus ketidakadilan hukum yang terjadi di negara kita. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

Keadaan yang sebaliknya terjadi di Indonesia. Bagi masyarakat kalangan bawah perlakuan ketidakadilan sudah biasa terjadi. Namun bagi masyarakat kalangan atas atau pejabat yang punya kekuasaan sulit rasanya menjerat mereka dengan tuntutan hukum. Ini kan tidak adil !!

Kasus Nenek Minah asal Banyumas yang divonis 1,5 bulan kurungan adalah salah satu contoh ketidakadilan hukum di Indonesia. Kasus ini berawal dari pencurian 3 buah kakao oleh Nenek Minah. Saya setuju apapun yang namanya tindakan mencuri adalah kesalahan. Namun demikian jangan lupa hukum juga mempunyai prinsip kemanusiaan. Masak nenek-nenek kayak begitu yang buta huruf dihukum hanya karena ketidaktahuan dan keawaman Nenek Minah tentang hukum.

Menitikkan air mata ketika saya menyaksikan Nenek Minah duduk di depan pengadilan dengan wajah tuanya yang sudah keriput dan tatapan kosongnya. Untuk datang ke sidang kasusnya ini Nenek Minah harus meminjam uang Rp.30.000,- untuk biaya transportasi dari rumah ke pengadilan yang memang jaraknya cukup jauh. Seorang Nenek Minah saja bisa menghadiri persidangannya walaupun harus meminjam uang untuk biaya transportasi. Seorang pejabat yang terkena kasus hukum mungkin banyak yang mangkir dari panggilan pengadilan dengan alasan sakit yang kadang dibuat-buat. Tidak malukah dia dengan Nenek Minah?. Pantaskah Nenek Minah dihukum hanya karena mencuri 3 buah kakao yang harganya mungkin tidak lebih dari Rp.10.000,-?. Dimana prinsip kemanusiaan itu?. Adilkah ini bagi Nenek Minah?.

Bagaimana dengan koruptor kelas kakap?. Inilah sebenarnya yang menjadi ketidakadilan hukum yang terjadi di Indonesia. Begitu sulitnya menjerat mereka dengan tuntutan hukum. Apakah karena mereka punya kekuasaan, punya kekuatan, dan punya banyak uang ?, sehingga bisa mengalahkan hukum dan hukum tidak berlaku bagi mereka para koruptor. Saya sangat prihatin dengan keadaan ini.

Sangat mudah menjerat hukum terhadap Nenek Minah, gampang sekali menghukum seorang yang hanya mencuri satu buah semangka, begitu mudahnya menjebloskan ke penjara suami-istri yang kedapatan mencuri pisang karena keadaan kemiskinan. Namun demikian sangat sulit dan sangat berbelit-belit begitu akan menjerat para koruptor dan pejabat yang tersandung masalah hukum di negeri ini. Ini sangat diskriminatif dan memalukan sistem hukum dan keadilan di Indonesia. Apa bedanya seorang koruptor dengan mereka-mereka itu?.

Saya tidak membenarkan tindakan pencurian oleh Nenek Minah dan mereka-mereka yang mempunyai kasus seperti Nenek Minah. Saya juga tidak membela perbuatan yang dilakukan oleh Nenek Minah dan mereka-mereka itu. Tetapi dimana keadilan hukum itu? Dimana prinsip kemanusian itu?. Seharusnya para penegak hukum mempunyai prinsip kemanusiaan dan bukan hanya menjalankan hukum secara positifistik.

Inilah dinamika hukum di Indonesia, yang menang adalah yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang banyak, dan yang mempunyai kekuatan. Mereka pasti aman dari gangguan hukum walaupun aturan negara dilanggar. Orang biasa seperti Nenek Minah dan teman-temannya itu, yang hanya melakukan tindakan pencurian kecil langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Sedangkan seorang pejabat negara yang melakukan korupsi uang negara milyaran rupiah dapat berkeliaran dengan bebasnya.

Oleh karena itu perlu adanya reformasi hukum yang dilakukan secara komprehensif mulai dari tingkat pusat sampai pada tingkat pemerintahan paling bawah dengan melakukan pembaruan dalam sikap, cara berpikir, dan berbagai aspek perilaku masyarakat hukum kita ke arah kondisi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tidak melupakan aspek kemanusiaan. “Hukum tidaklah bersalah tetapi yang bersalah adalah orang (pejabat) yang dibeli atau dibayar untuk mengubah nilai hukum dari suatu kesalahan agar orang yang bersalah bebas dari hukum yang bersangkutan.”
Ingatlah bahwa ada hukum yang lebih berat daripada hukum yang tertegak di dunia kelak nanti di akhirat hukum tidak dapat dibeli dengan apapun kecuali dengan amal baik perbuatan di dunia.

Phobia manusia

pengertian phobia
Secara umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk menjauhi sesuatu yang ditakuti itu.
Perbedaanya dengan rasa takut biasa adalah, hal yang ditakuti sebenarnya tidak menyeramkan untuk sebagain besar orang.
Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang tidaj normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.

Takut Air = Hydrophobia,
Takut Agama = Theologicophobia,
Takut Alat Kelamin = Kolpophobia,
Takut Aliran Udara = Aerophobia,
Takut Alkohol = Methyphobia,
Takut Alkohol = Potophobia,
Takut Amnesia = Amnesiphobia,
Takut Anggur = Oenophobia,
Takut Angin = Ancraophobia,
Takut Angka = Arithmophobia,
Takut Angka 13 – Triskaidekaphobia,
Takut Angka 8 = Octophobia,
Takut Anjing = Cynophobia,
Takut Anjing Laut = Lutraphobia,
Takut Anus = Rectophobia,
Takut Api = Arsonphobia,
Takut Api = Pyrophobia,
Takut Awan = Nephophobia,
Takut Ayam = Alektorophobia,
Takut Ayan = Hylephobia,
Takut Badut = Coulrophobia,
Takut Bahan Kimia – Chemophobia,
Takut Bangunan Tinggi = Batophobia,
Takut Banjir = Antlophobia,
Takut Bapak Tiri = Vitricophobia,
Takut Batu Nisan = Placophobia,
Takut Bau Badan = Bromidrosiphobia,
Takut Bau Bauan = Olfactophobia,
Takut Bau Busuk = Autodysomophobia,
Takut Bawa Mobil – Amaxophobia,
Takut Bawang Putih = Alliumphobia,
Takut Bayangan = Sciaphobia,
Takut Bebas = Eleutherophobia,
Takut Belanda = Dutchphobia,
Takut Benang = Linonophobia,
Takut Benda di Sebelah Kanan = Dextrophobia,
Takut Benda di Sebelah Kiri = Levophobia,
Takut Berantakan = Ataxophobia,
Takut Berbicara = Laliophobia,
Takut Bercinta = Malaxophobia,
Takut Bercinta = Sarmassophobia,
Takut Berdosa = Hamartophobia,
Takut Berfikir = Phronemophobia,
Takut Berita Baik = Euphobia,
Takut Berjalan = Stasibasiphobia,
Takut Berjanji = Enissophobia,
Takut Berkotbah = Homilophobia,
Takut Berlarut = Apeirophobia,
Takut Bersenggama = Coitophobia,
Takut Bertanggung Jawab = Hypegiaphobia,
Takut Binatang = Zoophobia.
Takut Binatang Liar = Agrizoophobia,
Takut Binatang Melata = Herpetophobia,
Takut Bintang = Astrophobia,
Takut Bintang = Siderophobia,
Takut Bintang Berekor = Cometophobia,
Takut Bom Atom = Atomosophobia,
Takut Boneka = Pediophobia,
Takut Boneka Bersuara Perut = Automatonophobia,
Takut Bosan = Xerophobia,
Takut Botak = Phalacrophobia,
Takut Buang Air Besar = Rhypophobia,
Takut Buku = Bibliophobia,
Takut Bulan = Selenophobia,
Takut Bulu Ayam = Pteronophobia,
Takut Bunga = Anthophobia,
Takut Bunga Es = Pagophobia,
Takut Bungkuk = Kyphophobia,
Takut Burung = Ornithophobia,
Takut Buta = Scotomaphobia,
Takut Cabut Gigi = Odontophobia,
Takut Cacing = Helminthophobia,
Takut Cacing = Scoleciphobia,
Takut Cacing Pita = Taeniophobia,
Takut Cacing Pita **** = Trichinophobia,
Takut Cahaya = Photophobia,
Takut Cahaya dari Utara = Auroraphobia,
Takut Caplak = Phthiriophobia,
Takut Cemburu = Zelophobia,
Takut Cermin = Catoptrophobia,
Takut Cina = Sinophobia,
Takut Corak Baru – Cainophobia
Takut Daerah Perbatasan = Claustrophobia,
Takut Daging = Carnophobia,
Takut Dagu = Geniophobia,
Takut Danau = Limnophobia,
Takut Darah = Hemaphobia,
Takut Debu = Amathophobia,
Takut Debu = Koniophobia,
Takut Demam = Febriphobia,
Takut Demam = Fibriophobia,
Takut Demo = Daemonophobia,
Takut dengan Seks = Erotophobia,
Takut Dewa = Zeusophobia,
Takut Di dalam Rumah = Oikophobia,
Takut di Ejek = Katagelophobia,
Takut di Hipnotis = Hynophobia,
Takut Di pandang = Opthalmophobia,
Takut Diabaikan = Athazagoraphobia,
Takut Dibatasi – Merinthophobia,
Takut Dibenci = Melophobia,
Takut Dicekik = Pnigophobia,
Takut Dicuri = Cleptophobia,
Takut Dihukum = Mastigophobia,
Takut Dihukum Berat = Rhabdophobia,
Takut Dikubur Sendirian =Taphephobia,
Takut Diluar Ruangan =Spacephobia,
Takut Dingin =Cheimaphobia,
Takut Dingin =Psychrophobia,
Takut Dinilai Negatif =Socialphobia,
Takut Diracun =Toxicophobia,
Takut Dirampok =Harpaxophobia,
Takut Disentuh =Aphenphosmphobia,
Takut Disentuh – Chiraptophobia,
Takut Disentuh =Haphephobia,
Takut Disuntik =Trypanophobia,
Takut Ditatap =Scopophobia,
Takut Ditertawakan =Catagelophobia,
Takut Ditinggal Sendiri =Eremophobia,
Takut Dokter Gigi =Dentophobia,
Takut Dubur =Proctophobia,
Takut Duduk =Cathisophobia,
Takut Duduk =Taasophobia,
Takut Duduk di Bawah =Kathisophobia,
Takut Emas =Aurophobia,
Takut Es Batu =Cryophobia,
Takut Fenomena Kosmis =Kosmikophobia,
Takut Filosofi =Philosophobia,
Takut Gagal =Atychiphobia,
Takut Gagap =Psellismophobia,
Takut Gatal =Acarophobia,
Takut Gatal =Pellagrophobia,
Takut Gedung Pertunjukan =Theatrophobia,
Takut Gelap =Achluophobia,
Takut Gelap =Lygophobia,
Takut Gelas =Hyelophobia,
Takut Gelombang =Kymophobia,
Takut Gembira =Cherophobia,
Takut Gerakan =Kinetophobia,
Takut Gereja =Ecclesiophobia,
Takut Getaran =Tremophobia,
Takut Gravitasi =Barophobia,
Takut Guntur =Ceraunophobia,
Takut Halloween =Samhainophobia,
Takut Hamil =Tocophobia,
Takut Hantu =Bogyphobia,
Takut Hantu =Phasmophobia,
Takut Hantu =Spectrophobia,
Takut Hujan =Ombrophobia,
Takut Hujan =Pluviophobia,
Takut Hukum =Dikephobia,
Takut Hukuman =Poinephobia,
Takut Hutan =Hylophobia,
Takut Hutan =Xylophobia,
Takut Hutan di Malam Hari =Nyctophobia,
Takut Ibu Tiri =Novercaphobia,
Takut Ide =Ideophobia,
Takut Ide Baru =Cenophobia,
Takut Ikan =Ichthyophobia,
Takut Inggris =Anglophobia,
Takut Insektisida =Entomophobia,
Takut Istilah Latin =Hellenologophobia,
Takut Jadi Gila =Lysssophobia,
Takut Jadi Homoseks =Homophobia,
Takut Jahudi =Judeophobia,
Takut Jalan =Ambulophobia,
Takut Jamur =Mycophobia,
Takut Jarum =Aichmophobia,
Takut Jatuh – Basiphobia
Takut Jatuh Cinta =Philophobia,
Takut Jelek =Cacophobia,
Takut Jembatan Penyeberangan =Gephydrophobia,
Takut Jenggot =Pogonophobia,
Takut Jenis Kelamin Berbeda =Heterophobia,
Takut Jepang =Japanophobia,
Takut Jerman =Germanophobia,
Takut Jerman =Teutophobia,
Takut Jomblo =Anuptaphobia,
Takut Jum’at ke 13 =Paraskavedekatriaphobia,
Takut Kabut =Homichlophobia,
Takut Kacang =Arachibutyrophobia,
Takut Kaget =Hormephobia,
Takut Kain Lap =Vestiphobia,
Takut Kain Satin =Satanophobia,
Takut Kalah =Kakorrhaphiophobia,
Takut Kanker – Carcinophobia,
Takut Kanker =Cancerophobia,
Takut Kata Kata =Logophobia,
Takut Kata Kata =Verbophobia,
Takut Kata Panjang = Hippopotomonstrosesquippedaliophobia,
Takut Kata yang Panjang =Sesquipedalophobia,
Takut Katak =Ranidaphobia,
Takut Kaya =Plutophobia,
Takut Ke Sekolah =Didaskaleinophobia,
Takut Kecelakaan =Dystychiphobia,
Takut Kedalaman =Bathophobia,
Takut Kedokter =Iatrophobia,
Takut Kegelapan =Myctophobia,
Takut Kegelapan =Scotophobia,
Takut Kejatuhan Benda =Atephobia,
Takut Kekacauan =Demophobia,
Takut Kelahiran =Parturiphobia,
Takut Kelainan Bentuk =Dysmorphophobia,
Takut Kelamin Wanita =Eurotophobia,
Takut Kemajuan =Prosophobia,
Takut Kembali ke Rumah =Nostophobia,
Takut Kembung =Anginophobia,
Takut Kencing =Urophobia,
Takut Keramaian =Agoraphobia,
Takut Kerang-Kerangan =Ostraconophobia,
Takut Kereta Api = Diderodromophobia,
Takut Keriput =Rhytiphobia,
Takut Kerja Berlebihan =Ponophobia,
Takut Kertas =Papyrophobia,
Takut Kesakitan =Agliophobia,
Takut Ketinggian =Altophobia,,
Takut Ketinggian =Hypsiphobia,
Takut Ketularan =Tapinophobia,
Takut Keturunan =Patroiophobia,
Takut Kezaliman =Tyrannophobia,
Takut Kilat =Brontophobia,
Takut Kodok =Bufonophobia,
Takut Komputer =Cyberphobia,
Takut Komputer =Logizomechanophobia,
Takut Kotor =Automysophobia,
Takut Kotoran =Myxophobia,
Takut Kriminal =Peccatophobia,
Takut Kristal =Crystallophobia,
Takut Kuburan =Coimetrophobia,
Takut Kucing =Ailurophobia,
Takut Kucing =Elurophobia,
Takut Kucing =Felinophobia,
Takut Kuda =Equinophobia,
Takut Kuda =Hippophobia,
Takut Kulit Binatang =Doraphobia,
Takut Kuman =Spermatophobia,
Takut Kunci – Chronomentrophobia,
Takut Kutu =Pediculophobia,
Takut Laba Laba =Arachnophobia,
Takut Laki Laki =Androphobia,
Takut Laki Laki =Arrhenophobia,
Takut Lampu Sorot =Selaphobia,
Takut Laut =Thalassophobia,
Takut Lawan Jenis =Sexophobia,
Takut Lebah =Apiphobia,
Takut Lecet =Amychophobia,
Takut Lelah =Kopophobia,
Takut Lembab =Hygrophobia,
Takut Lengket di Langit Mulut =Arachibutyrophobia,
Takut Listrik =Enochlophobia,
Takut Logam =Metallophobia,
Takut Lompat =Catapedaphobia,
Takut Luka =Dematophobia,
Takut Luka =Traumatophobia,
Takut Lumpuh =Poliosophobia,
Takut Lumpur =Blennophobia,
Takut Lutut – Genuphobia,
Takut Mabuk Udara =Aeronausiphobia,
Takut Makan =Phagophobia,
Takut Makan =Sitiophobia,
Takut Makanan – Cibophobia,
Takut Makanan =Sitophobia,
Takut Mal Praktek =Ergasiophobia,
Takut Malam =Noctiphobia,
Takut Maling =Scelerophobia,
Takut Mandek =Ankylophobia,
Takut Mandi – Ablutophobia,
Takut Marah =Angrophobia,
Takut Masak =Mageirocophobia,
Takut Mata Kabur =Diplophobia,
Takut Mata Mata =Ommatophobia,
Takut Matahari =Heliophobia,
Takut Matahari – Phengophobia,
Takut Mati =Necrophobia,
Takut Mati =Thantophobia,
Takut Melahirkan =Lockiophobia,
Takut Melahirkan =Maieusiophobia,
Takut Melarat – Peniaphobia
Takut Melihat Massa =Ochlophobia,
Takut Membelakangi =Dishabiliophobia,
Takut Membuat Keputusan =Decidophobia,
Takut Membuat Perubahan =Tropophobia,
Takut Membuka Satu Mata =Optophobia,
Takut Membusuk =Seplophobia,
Takut Menari – Chorophobia,
Takut Mencium =Philemaphobia,
Takut Mendengar Kata Tertentu =Onomatophobia,
Takut Menderita =Panthophobia,
Takut Menganggur =Domatophobia,
Takut Mengingat =Mnemophobia,
Takut Menikah =Gamophobia,
Takut Menjadi Sakit =Nosemaphobia,
Takut Menstruasi =Monophobia,
Takut Menua =Gerascophobia,
Takut Menulis di Papan =Scriptophobia,
Takut Menunggu Lama =Macrophobia,
Takut Menyeberang =Agyrophobia,
Takut Menyeberang Jalan =Dromophobia,
Takut Merasa Nyaman =Hedonophobia,
Takut Mertua =Pentheraphobia,
Takut Mertua =Soceraphobia,
Takut Mesin =Mechanophobia,
Takut Meteor =Meterorophobia,
Takut Mikroba =Bacillophobia,
Takut Mikroba =Microbiophobia,
Takut Milik =Orthophobia,
Takut Mimisan =Epistaxiophobia,
Takut Mimpi =Oneirophobia,
Takut Mimpi Basah =Oneirogmophobia,
Takut Minum Obat =Pharmacophobia,
Takut Minuman =Dipsophobia,
Takut Mitos =Mythophobia,
Takut Mobil =Motorphobia,
Takut Monster =Teratophobia,
Takut Mukanya Merah =Ereuthophobia,
Takut Mulut Kejang =Tetanophobia,
Takut Muntahan =Emetophobia,
Takut Naik Mobil =Ochophobia,
Takut Naik Pesawat =Aerophobia,
Takut Naik Pesawat =Aviophobia,
Takut Nama Nama =Namatophobia,
Takut Neraka =Hadephobia,
Takut Neraka =Stigiophobia,
Takut Ngaca =Eisoptrophobia,
Takut Ngaceng =Ithypallophobia,
Takut Ngebut =Tachophobia,
Takut Ngengat =Mottophobia,
Takut Noda =Rupophobia,
Takut Nomer =Numerophobia,
Takut Nyeri =Algophobia,
Takut Nyeri =Odynephobia,
Takut Obat Baru =Neopharmaphobia,
Takut Ombak =Cymophobia,
Takut Operasi =Tomophobia,
Takut Orang Asing =Xenophobia,
Takut Orang Asing =Xenophobia,
Takut Orang Botak =Peladophobia,
Takut Orang Buntung – Apotemnophobia,
Takut Orang Suci – Hagiophobia,
Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia,
Takut Panas – Thermophobia,
Takut Parasit – Parasitophobia,
Takut Paus – Papaphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia,
Takut Peluru – Ballistophobia,
Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia,
Takut Pemerkosa – Virginitiphobia,
Takut Pendapat – Allodoxaphobia,
Takut Pendeta – Hierophobia,
Takut Pengemis – Hobophobia,
Takut Pengetahuan – Epistemphobia,
Takut Pengetahuan – Gnosiophobia,
Takut Penis – Phallophobia,
Takut Penis Berdiri – Medorthophobia,
Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia,
Takut Penyakit – Pathophobia,
Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia,
Takut Peralatan Listrik – Electrophobia,
Takut Perancis – Francophobia,
Takut Perjalanan – Hodophobia,
Takut Perkara Hukum – Liticaphobia,
Takut Perubahan – Metathesiophobia,
Takut Petir – Astrapophobia,
Takut Pikiran – Psychophobia,
Takut Pin – Balenephobia,
Takut Pin – Enetophobia,
Takut Pingsan – Ashenophobia,
Takut Pohon – Dendrophobia,
Takut Politikus – Politicophobia,
Takut Pria – Hominophobia,
Takut Puisi – Mertophobia,
Takut Pusaran Air – Dinophobia,
Takut Rabies – Hydrophobophobia,
Takut Rabies – Kynophobia,
Takut Racun – Iophobia,
Takut Racun – Toxiphobia
Takut Rambut – Chaetophobia,
Takut Rambut – Trichopathophobia,
Takut Rasa – Geumaphobia,
Takut Rayap – Isopterophobia,
Takut Reptil – Batrachophobia,
Takut Reptil – Herpetophobia,
Takut Ruang Kosong – Cenophobia,
Takut Ruangan – Koinoniphobia,
Takut Ruangan Kosong – Kenophobia,
Takut Rumah – Ecophobia,
Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia,
Takut Rusia – Russophobia,
Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia,
Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia,
Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia,
Takut Sakit Jantung – Cardiophobia,
Takut Sakit Jiwa – Dementophobia,
Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia,
Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia,
Takut Sakit Kolera – Cholerophobia,
Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia,
Takut Sakit Kusta – Leprophobia,
Takut Sakit Otak – Meningitiophobia,
Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia,
Takut Sakit Syphillis – Luiphobia,
Takut Salib – Staurophobia,
Takut Salju – Chionophobia,
Takut Sama Gadis – Parthenophobia,
Takut Sapi Jantan – Taurophobia,
Takut Saudara – Syngenesophobia,
Takut Sayuran – Lachanophobia,
Takut Segala Sesuatu – Polyphobia,
Takut Segalanya – Panophobia,
Takut Sekitar Rumah – Eicophobia,
Takut Sekitar Rumah – Oikophobia,
Takut Sekolah – Scoionophobia,
Takut Seks – Genophobia,
Takut Semangat – Pneumatiphobia,
Takut Semut – Myrmecophobia,
Takut Sendiri – Isolophobia,
Takut Sendirian – Autophobia,
Takut Sendirian – Monophobia,
Takut Senjata Api – Hoplophobia,
Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia,
Takut Sepeda – Cyclophobia,
Takut Serangga – Epistaxiophobia,
Takut Serangga – Insectophobia,
Takut Seruling – Aulophobia,
Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia,
Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia,
Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia,
Takut Silau – Photoaugliaphobia,
Takut Simbol – Symbolophobia,
Takut Simetris – Symmetrophobia,
Takut Sinar X – Radiophobia,
Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia,
Takut Skabies – Scabiophobia,
Takut Suara – Acousticophobia,
Takut Suara Keras – Ligyrophobia,
Takut Suara Telpon – Phonophobia,
Takut Subuh – Eosophobia,
Takut Sungai – Potamophobia,
Takut Surga – Ouranophobia,
Takut Surga – Uranophobia,
Takut Susah Be’ol – Coprastasophobia,
Takut Tabuhan – Spheksophobia,
Takut Takut Anak Anak – Pedophobia,
Takut Tali – Cnidophobia,
Takut Tambah Berat – Obesophobia,
Takut Tambah Berat – Pocrescophobia,
Takut Tanaman – Batonophobia,
Takut Tangga – Climacophobia,
Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia,
Takut Tantangan – Heresyphobia,
Takut Tawon – Melissophobia,
Takut TBC – Phthisiophobia,
Takut TBC – Tuberculophobia,
Takut Tebing – Cremnophobia,
Takut Teknologi – Technophobia,
Takut Tekstur Tertentu – Textophobia,
Takut Telanjang – Gymnophobia,
Takut Telanjang – Nudophobia,
Takut Telpon – Telephophobia,
Takut Tempat Sempit – Stenophobia,
Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia,
Takut Tempat Tertentu – Topophobia,
Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia,
Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia,
Takut Terbahak – Geliophobia,
Takut Terbang – Pteromerhanophobia,
Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia,
Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia,
Takut Terkunci – Cleisiophobia,
Takut Tidak Sempurna – Atelophobia,
Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia,
Takut Tidur – Clinophobia,
Takut Tidur – Somniphobia,
Takut Tikus – Murophobia,
Takut Tikus – Suriphobia,
Takut Tikus Besar – Zemmiphobia,
Takut Tornado – Lilapsophobia,
Takut Tuhan – Theophobia,
Takut Tulisan Tangan – Graphophobia,
Takut Tuma – Verminophobia,
Takut Uang – Chrematophobia,
Takut Ujian – Tertaphobia,
Takut Ular – Ophidiophobia,
Takut Ular – Snakephobia,
Takut Upacara Seremonial – Teleophobia,
Takut Vaksinasi – Vaccinophobia,
Takut Vertigo – Illyngophobia,
Takut Waktu – Chronophobia,
Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia,
Takut Wanita – Gynephobia,
Takut Wanita Cantik – Caligynephobia,
Takut Wanita Cantik – Venustraphobia,
Takut Wanita Sihir – Vitricophobia,
Takut Warga – Anthropophobia,
Takut Warna – Chromatophobia,
Takut Warna Hitam – Melanophobia,
Takut Warna Kuning – Xanthophobia,
Takut Warna Putih – Leukophobia,
Takut Warna Ungu – Porphyrophobia,
Takut Wayang – Pupaphobia.

Kamis, 17 Maret 2011

Manusia dan Cinta kasih

fadlilah santoso

1kb05


Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) atauppun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata Kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta sama sekali bukan nafsu, pernyataan tersebut sangat penting khususnya bagi remaja yang tingkat nafsu seksualnya sedang bergejolak. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah :
- Cinta bersifat manusiaw, hanya pada manusialah Cinta timbul dan berkembang, sedangkan pada binatang terbats pada naluri untuk melindungi.
- Cinta bersifat rokhaniah, sedangkan cinta sifatnya jasmaniah. Rasa cinta dapat memberikan semangat dalam hidup bagi orang yang mencintai dan bagi yang menerimanya, dirasakan sebagai kebahagiaan. Sedangkan nafsu cenderung memuaskan dorongan seks semata. Allah SWT telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh dari hati manusia. Sehingga pada kodratnya, dalam kehidupan yang aktual ada 3 jenis cinta yang di anugrahkan pada manusia;
“Cinta Agape” ialah cinta Manusia terhadap Tuhan.
“Cinta Philia” ialah cinta kepada ayah-ibu (orang tua) dan saudara.
“Cinta Eros / Amor” ialah cinta antara pria dan wanita.
Cinta eros = cinta karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan. Sedangkan cinta amor adalah karena terdapat unsur-unsur yang sulit dinalar misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil. Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama manusia merupakan perpaduan antara “cinta agape dan cinta philia”
Sebenarnya itulah pengertian cinta yang harus di pahami oleh manusia, namun Cinta sejati adalah cinta kepada Allah, karena cinta ini melahirkan cinta yang beraneka macam kepada makhluk ciptaan-Nya. Islam tidak pula melarang untuk mencitai dan dicintai namun bukan cinta fenomenal seperti yang banyak kita saksikan saat ini.
Cinta bukanlagi dijadikan sesuatu yang fitrah seperti pada dada dasarnya, tapi di jadikan sebuah ajang tanding dari kepuasan batin tanpa peduli nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

“Cinta Agape” contoh lirik lagu :
Lirik Alhamdulillah

Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah

Bersabar taat pada Allah
Menjaga keikhlasannya
Semoga dirimu, semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatNya
Semoga diberkahi Allah

Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara 
Indah dalam kebersamaan


Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Semoga dirimu semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatnya

Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Indah dalam kebersamaan

Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah 
Kau jadikan kami saudara
Hilanglah semua perbedaan

Alhamdulillah wasyukurilah 
Bersyukur padamu ya Allah

Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
cipt : opick


“Cinta Philia”, contoh lirik lagunya:
Artist : Iwan Fals
Lirik Lagu : Iwan Fals - Ibu
Iwan Fals - Ibu
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....

“Cinta Eros / Amor”, contoh lirik lagunya:


Can't Smile Without You

by Barry Manilow


CHORUS:

You know I can't smile without you

I can't smile without you

I can't laugh and I can't sing

I'm finding it hard to do anything

you see I feel sad when you're sad

I feel glad when you're glad

if you only knew what I'm going through

I just can't smile without you
You came along just like a song and brightened my day. Who would've believed
that you were part of dream? Now it all seems light years away and now you know...

CHORUS 2:

I can't smile without you

I can't smile without you

I can't laugh and I can't sing

I'm finding it hard to do anything

you see I feel sad when your sad

I feel glad when you're glad

if you only knew what I'm going through

I just can't smile...

BRIDGE:

Now some people say happiness takes so very long to find. Well, I'm finding
it hard leaving your love behind me and you see...

CHORUS 3:

I can't smile without you

I can't smile without you

I can't laugh and I can't sing

I'm finding it hard to do anything

you see I feel glad when you're glad

I feel sad when you're sad

if you only knew what I'm going through

I just can't smile without you

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Fadlilah Santoso
1KB05


di bawah ini terdapat 3 contoh dari bentuk keindahan:
1. Naturalisme
Pengertian Naturalisme, y aitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyatan, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya lukisan yang dibuat benar – benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat – tepatnya. Naturalisme juga merupakan usaha untuk menampilkan obyek realistis dengan penekanan setting alam.. salah satu bagian terpenting dari naturalisme adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang ditimbulkan manusia terhadap alam.
Contoh : pemandangan alam seperti pemandangan pegunungan atau sawah di perkampungan.


2. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin ! Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.


3. Kubisme
• Indonesia: Affandi
kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing
pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar –gambar poster dan lain- lain.
Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.
Istilah "Kubis" itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.

adapun lagu tentang cinta terhadap keindahan. seperti lagu "RAYUAN PULAU KELAPA" adalah sebuah lagu yang mengagumi keindahan alam yang ada di tanah air indonesia. yang di dalamnya banyak keindahan-keindahan yang terhampar luas yang bisa membuat hati terkagum. dan suara nyiur pohon kelapa yang membuat hati menjadi nyaman dan merasakan keindahan di setiap desahan daunnya.

Rayuan Pulau Kelapa - Lirik Lagu Wajib Nasional

Pencipta dan Pengarang Lagu / Lirik : Ismail Marzuki
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Reff:
Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia
---
Note :
Indonesian old patriotic song
Free public song & non commercial copyrighted song lyric

Senin, 28 Februari 2011

BAGAIMANA SIKAP DAN TINDAKAN ATAU MENJAGA ATAU MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

bagaimana sikap dan tindakan atau menjaga atau melestarikan kebudayaan

 menurut saya kita sebagai warga indonesia harus bisa menjaga negeri kita supaya negeri ini aman tentram dan makmur dan harus bisa menjaga kebersihan lingkungan negara kita sendiri .
ada pula peran dari pemerintah ini pemerintah harus lebih bisa mempromosikan kebudayaan negeri ini supaya negeri lebih baik dan nyaman untuk bangsa bangsa lain dan terkenal bias jga dengan cara membuat pergelaran pergelaran kebudayaan Indonesia ,Menjalin kerja sama atau hubungan baik dengan negara lain di seluruh bidang, baik di bidang pariwisata, bidang politik, bidang pengetahuan dll. Pemerintah daerah  harus lebih mengembangkan dan memajukan  daerah – daerah terpencil  di seluruh bidang terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan Teknologi agar tidak tertinggal oleh daerah/ kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Menjalin kerja sama dengan Negara lain .
dan ada pula peran dari masyarakat sekitar harus bisa membuang sampah pada tempatnya .

mengulas tipe kepribadian masing-masing

               MENGULAS TEPE KEPRIBADIAN MASING-MASING

tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian.
seorang pemikir Yunani kuno murid Hypocrates (ahli kedokteran) yang bernama Claudius Galenus mengadakan tipologi berdasarkan temperatur, yaitu cairan cairan yang terdapat dalam tubuh. berikut tipe-tipe tersebut :
a. Tipe Sangunikus
     tipe ini merupakan orang-orang yang mempunyai darah/ sangai yang banyak dalam tubuhnya. perasangan dasar tipe ini adalah riang dan optimis. hal yang positif adalah percaya diri, tidak takut menghadapi masa depan, mudah menyesuaikan diri, gerak dan bicara mudah dan masih ada lainnya.
b. Tipe Melankholikus
    tipe ini memiliki banyak empedu hitam/ melankhole dalam tubuhnya. perasaan dasarnya adalah sedih, sisi negatifnya selalu ketakutan, perasaannya mudah tersentuh,sulit menyesuaikan diri dalam lingkungan dan sikapnya kurang bergairah. segi positefnya adalah hati-hati dalam tindakan, konsekuen, menepati janji dan stabil jiwanya.
c. Tipe kholerikus
    orang tipe ini dalam tubuhnya banyak terdapat empedu kuning/kholeri dengan perasaan dasarnya selalu merasa kurang puas. segi negatifnya lebih banyak dari positifnya antara lain selalu gelisah, lekas eksplosif, mudah emosional, mau menang teus, objectivitasnya kurang, kurang rasional dan mudah tersinggung.
d. Tipe Flegmatis
     orang-orang ini didalam tubuhnya terdapat banyak lendir (flegma) dengan perasaan dasar tenang, netral, dan tidak ada warna perasaan yang jelas. segi positifnya tidak banyak ketergantungan perasaan, mudah merasa memiliki harapan-harapan yang hebat, tidak emosional, dan tidak mudah terharu, tidak mudah panik dan masih ada lagi.


menurut saya tipe-tipe yang masuk akal adalah tipe flegmatis ketimbang tipe-tipe lainnya .

Rabu, 12 Januari 2011

Contoh Kasus Mengenai Status Kewarganegaraan anak yang lahir dalam perkawinan campur


Kewarganegaraan

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan (bahasa Inggris: Civics) yang diberikan di sekolah-sekolah.
konflik antar generasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.